Selasa, 16 April 2013

Interaksi Sosial Antar Kelompok Etnik Beserta Hambatannya


Interaksi Sosial Antar Kelompok Etnik Beserta Hambatannya

Oleh

Widi Sayanda

05101001027


Interaksi Sosial merupakan salah satu kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama Interaksi Sosial merupakan salah satu proses sosial. Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation) persaingan (competition)  dan bahkan pertikaian (confict). Tetapi biasanya konflik mendapatkan penyelesaian, walaupun kadang kala hanya bersifat sementara, yaitu akomodasi (accommodation).
Menurut S.N. Eisenstadt (1986), interaksi sosial merupakan parameter sosial karena interaksi sosial merupakan batas –batas kelembagaan dan sosialisasi dari kolektivitas. Dalam interaksi sosial yang terpenting adalah sejauh mana individu atau kelompok memahami diri sendiri. Ada dua kemungkinan dari sikap mereka yaitu berperan sebagai penerima yang pasif dalam hubungannya dengan tantangan tertentu atau sebagai partisipator aktif dalam interaksi tersebut. Bahkan individu diukur dalam interaksi sosialnya dengan barometer sejauh mana mereka berusaha untuk mengubah sikapnya, mengendalikan diri atas lingkungannya, saling mempengaruhi, dan beberapa besar tanggung jawab mereka untuk memelihara tatanan tersebut.
Contoh interaksi sosial antara kelompok – kelompok manusia terjadi pula di dalam masyrakat. Interaksi sosial tersebut lebih mencolok ketika terjadi suatu benturan antara kepentingan  perorangan dengan kepentingan kelompok. Misalnya,  dikalangan banyak suku bangsa  di Indonesia berlaku suatu tradisi yang telah melembaga dalam diri masyrakat sosial bahwa dalam perkawinan, pihak laki – laki harus memberikan mas kawin kepada pihak perumbuan, biasanya dala jumlah yang besar.
Menurut Horton dan Hunt (1992), ada dua hal yang dapat menghambat terjadinya interaksi sosial yang baik dan ideal antar kelompok etnik, yaitu prasangka sosial (social prejudice) dan diskriminasi (social discrimination). Yang pertama adalah suatu penilaian yang dinyatakan sebelum mengetahui fakta secara utuh dan benar , sedangkan yang kedua adalah cara memperlakukan orang berdasarkan ciri – ciri individu. Sebagaiman dikutip Gerungan (1196), mengatakan bahwa prasangka sosial berkaitan dengan persepsi orang tentang seseorang atau kelompok lain dan sikap serta perilaku terhadap mereka. Prasangkja terhadap anggota suatu kelompok sosial ternya merupakan jenis sikap yang secara sosial sangat merusak hubungan antar kelompok.
Menurut Myrdal menjelaskan, praasangka sosial disebabkan oleh : pertama, sikap etnosentrisme yang cenderung membuat individu menganggap baik orang – orang dalam kelompoknya sendiri dan menganggap orang – orang buruk di luar kelompoknya. Kedua, melalkukan penilaian terhadap orang yang tidak / belum terlalu kenal. Ketiga, membuat generalsasi berdasarkan pengalaman salah satu individu terhadap satu kelompok. Keempat, ada cenderung berprasangka teradap orang ang bersaing dengan kita.Denn demikian, anaprasangka sosial akan berdampak pula terhadap terjadinya jarak sosial (social gap) antar kelompok.
Salah satu hambatan berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya yang satu dengan yang lainnya.

Kelurahan Tambak Sari adalah salah satu dari kelurahann yang ada dalam wilayag kecamatn Jambi Selatan Kota Jambi. Dikelurahan ini berdomisili berbagai kelompok etnis ras.
Etnis terbagi atas 5 kelompok, Minangkabau 1.097, Melayu 556, Jawa 360, Batak 240, etnis lainnya 120.  Masing – masing kelompok etnis memperlihatkan kecendrungan untuk membentuk paguyuban (perkumpulan) yang didasarkan pada kelompok atau persamaan daerah asal. Perbedaan antara kelompok – kelompok etnis tersebut terletak pada frekuensi kegiatan dan tatanan organisaisnya.
Kelompok etnis Minangkabau misalnya, memiliki tatanan perkumpulan yang lebih rapi dan terorganisir. Perkumpulan ini mempunyai anggota tidak hanya dari Minang yang berda di wilayah Keluharahan Tambak Sari, tetapi juga orang – orang Minagkabau yang tinggal di tempat Kota Jambi. Perkumpulan etnis inim terdiri dari perkumpulan yang didasarkan atas daerah asal, misalnya desa, kecamatan, dan kabupaten. Selain itu, perkumpulan ini juga ada yang didaasarkan pada pertalian darah (keluarga).
Etnis Batak, meliki paguyuban berdasarkan marga (hasibuan, Nasution, Sitonga) Agama (Islam dan Kristen). Kegiatannya dapat berupa pengajian, ceramah, dan arisan.
Etnis Jawa, keakraban sangat kental antar satu sama lain . Karen paguyuban ini didasarkan membuat paguyuban untuk bersilaturahmi saja. Etnis Melayu, tidak terlalu aktif kegiatannya, selain itu dasar pembentukan kelompok hanya berdasarkan daraah atau kekeluargaan.











PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari – hari kita memerlukan interaksi sosial, karena  itu merupakan salah satu kunci dari semua kehidupan. Menurut ilmuwan interaksi sosial dianggap sebagai parameter sosial karena interaksi sosial merupakan batas –batas kelembagaan dan sosialisasi dari kolektivitas.
Berlangsungnya proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Adapun syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontrak sosial dan komunikasi. Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat. Penghargaan itu akan menempatkan sesorang pada kedudukan yang lebih tinggi.
Gejala ini menimbulkan adanya stratifikasi sosial (lapisan masyarakat), pembedaan masyarakat secara vertikal. Ukuran yang bisa dipakai untuk mengklasifikasi anggota masyarakat antara lain, ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Ketika pola interaksi sosial serta sistem stratifikasi masyarakat bergeser maka hukum Adat sebagai norma dasar yang lebih dekat kepada masyarakat akan berubah juga.
Dalam Interaksi Sosial dapat di bedakan atas 3 (tiga) yaitu : individu – individu ; individu – kelompok ; dan kelompok – kelompok. Dalam hal ini, akan membahas bagaimana interaksi antar kelompok di Jambi (kelompok – kelompok).
Interaksi sosial sebagai suatu proses, tidak lepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat. Bentuk interaksi sosial yang berbeda tersebut, akan menghasilkan sesuatu yang berbeda pula bagi pelaku interaksi baik individu atau perorangan maupun kelompok.
Ada dua hal yang dapat menghambat terjadinya interaksi sosial yang baik dan ideal antar kelompok etnik, yaitu prasangka sosial (social prejudice) dan diskriminasi (social discrimination).

Dalam masyarakat Kelurahan Tambak Sari terdiri dari berbagai latar belakang agama, sosial, dan adat istiadat. Perbedaan itu telah ada sejak mereka berada didaerah masing masing. Ini berdampak pada corak hubungan interaksi sosial mereka ditempat mereka yang baru. Perbedaan latar belakang antara anggota kelompok tersebut menyebabkan adanya prasangka sosial anatr mereka, dan prasangka sosial ini berdampak pada terciptanya jarak sosial dalam kehidupan mereka dengan antar kelompok lainnya.
Sebagaimana disinggung pada artikel bahwa prrasangka sosial adalah pemberian gambaran tentang sifat – sifat atau watak dariu kelompok etnis tertentu oleh kelompok etnis lainnya tanpa mengenal lebih dalam atau belum memperoleh informasi yang utuh tentang anggota kelompok tersebut namun telah mempersepsikan sifat – sifat atau watak kelompok itu.
Bagi etnis yang mempunyai kedekatan budaya, maka prasangka sosial yang terjadi lebih mengarah kepada prasangka positif dan jarak sosial yang dekan. Sebaliknya bagi kelompok etnik yang memai corak budaya yang berbeda jauh dengan etnik lainnya, maka di antara mereka terdapat prasangka sosial yang bercorak negatif dan jarak sosial yang amat jauh. Namun demikian, meskipun adanya prasangka negatfdan jarak sosial yang jauh antara mereka tetap dapat terjalin kerja sama terutama dalam kegiatan bersifat sosial.
Jadi dalam interaksi sosial terdapat hambatan – hambatannya dalam pelaksanaan. Terutama dalam Interaksi Sosial antar kelompok, yang disebabkan oleh prasangka dan diskriminasi dapat membuat jarak antar kelompok tersebut.

Anonim. Hambatan – hambatan Proses Interaksi Sosial ...............http://www.masbied.com/search/hambatan-hambatan-proses-interaksi-...............sosial. Di Unduh 11 November 2011
Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi (Suatu Pengantar). Jakarta: Rajawali Press.
Sya’roni. Interaksi Sosial Antar Kelompok Etnik di Kelurahan Tambak Sari ..............Kecamatan Jjambi Selatan Kota Jambi. Di Unduh 11November 2011
http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/20/interaksi-sosial-antar-kelompok-etnik-di-kelura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar