Interaksi Sosial Antar Kelompok Etnik Beserta
Hambatannya
Oleh
Widi
Sayanda
05101001027
Interaksi
Sosial merupakan salah satu kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa
interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama Interaksi Sosial
merupakan salah satu proses sosial. Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja
sama (cooperation) persaingan (competition) dan bahkan pertikaian (confict). Tetapi biasanya konflik mendapatkan penyelesaian,
walaupun kadang kala hanya bersifat sementara, yaitu akomodasi (accommodation).
Menurut
S.N. Eisenstadt (1986), interaksi sosial merupakan parameter sosial karena
interaksi sosial merupakan batas –batas kelembagaan dan sosialisasi dari
kolektivitas. Dalam interaksi sosial yang terpenting adalah sejauh mana
individu atau kelompok memahami diri sendiri. Ada dua kemungkinan dari sikap
mereka yaitu berperan sebagai penerima yang pasif dalam hubungannya dengan
tantangan tertentu atau sebagai partisipator aktif dalam interaksi tersebut.
Bahkan individu diukur dalam interaksi sosialnya dengan barometer sejauh mana
mereka berusaha untuk mengubah sikapnya, mengendalikan diri atas lingkungannya,
saling mempengaruhi, dan beberapa besar tanggung jawab mereka untuk memelihara
tatanan tersebut.
Contoh
interaksi sosial antara kelompok – kelompok manusia terjadi pula di dalam
masyrakat. Interaksi sosial tersebut lebih mencolok ketika terjadi suatu
benturan antara kepentingan perorangan
dengan kepentingan kelompok. Misalnya,
dikalangan banyak suku bangsa di
Indonesia berlaku suatu tradisi yang telah melembaga dalam diri masyrakat
sosial bahwa dalam perkawinan, pihak laki – laki harus memberikan mas kawin
kepada pihak perumbuan, biasanya dala jumlah yang besar.
Menurut
Horton dan Hunt (1992), ada dua hal yang dapat menghambat terjadinya interaksi
sosial yang baik dan ideal antar kelompok etnik, yaitu prasangka sosial (social
prejudice) dan diskriminasi (social discrimination). Yang pertama adalah suatu
penilaian yang dinyatakan sebelum mengetahui fakta secara utuh dan benar ,
sedangkan yang kedua adalah cara memperlakukan orang berdasarkan ciri – ciri
individu. Sebagaiman dikutip Gerungan (1196), mengatakan bahwa prasangka sosial
berkaitan dengan persepsi orang tentang seseorang atau kelompok lain dan sikap serta
perilaku terhadap mereka. Prasangkja terhadap anggota suatu kelompok sosial
ternya merupakan jenis sikap yang secara sosial sangat merusak hubungan antar
kelompok.
Menurut
Myrdal menjelaskan, praasangka sosial disebabkan oleh : pertama, sikap etnosentrisme
yang cenderung membuat individu menganggap baik orang – orang dalam kelompoknya
sendiri dan menganggap orang – orang buruk di luar kelompoknya. Kedua,
melalkukan penilaian terhadap orang yang tidak / belum terlalu kenal. Ketiga,
membuat generalsasi berdasarkan pengalaman salah satu individu terhadap satu
kelompok. Keempat, ada cenderung berprasangka teradap orang ang bersaing dengan
kita.Denn demikian, anaprasangka sosial akan berdampak pula terhadap terjadinya
jarak sosial (social gap) antar kelompok.
Salah
satu hambatan berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya yang
satu dengan yang lainnya.
Kelurahan
Tambak Sari adalah salah satu dari kelurahann yang ada dalam wilayag kecamatn
Jambi Selatan Kota Jambi. Dikelurahan ini berdomisili berbagai kelompok etnis
ras.
Etnis
terbagi atas 5 kelompok, Minangkabau 1.097, Melayu 556, Jawa 360, Batak 240,
etnis lainnya 120. Masing – masing kelompok
etnis memperlihatkan kecendrungan untuk membentuk paguyuban (perkumpulan) yang
didasarkan pada kelompok atau persamaan daerah asal. Perbedaan antara kelompok
– kelompok etnis tersebut terletak pada frekuensi kegiatan dan tatanan
organisaisnya.
Kelompok
etnis Minangkabau misalnya, memiliki tatanan perkumpulan yang lebih rapi dan
terorganisir. Perkumpulan ini mempunyai anggota tidak hanya dari Minang yang
berda di wilayah Keluharahan Tambak Sari, tetapi juga orang – orang Minagkabau
yang tinggal di tempat Kota Jambi. Perkumpulan etnis inim terdiri dari
perkumpulan yang didasarkan atas daerah asal, misalnya desa, kecamatan, dan
kabupaten. Selain itu, perkumpulan ini juga ada yang didaasarkan pada pertalian
darah (keluarga).
Etnis
Batak, meliki paguyuban berdasarkan marga (hasibuan, Nasution, Sitonga) Agama
(Islam dan Kristen). Kegiatannya dapat berupa pengajian, ceramah, dan arisan.
Etnis
Jawa, keakraban sangat kental antar satu sama lain . Karen paguyuban ini
didasarkan membuat paguyuban untuk bersilaturahmi saja. Etnis Melayu, tidak
terlalu aktif kegiatannya, selain itu dasar pembentukan kelompok hanya
berdasarkan daraah atau kekeluargaan.
PEMBAHASAN
Dalam
kehidupan sehari – hari kita memerlukan interaksi sosial, karena itu merupakan salah satu kunci dari semua
kehidupan. Menurut ilmuwan interaksi sosial dianggap sebagai parameter sosial
karena interaksi sosial merupakan batas –batas kelembagaan dan sosialisasi dari
kolektivitas.
Berlangsungnya
proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain faktor imitasi,
sugesti, identifikasi, dan simpati. Adapun syarat-syarat terjadinya interaksi
sosial adalah kontrak sosial dan komunikasi. Setiap masyarakat senantiasa
mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat.
Penghargaan itu akan menempatkan sesorang pada kedudukan yang lebih tinggi.
Gejala
ini menimbulkan adanya stratifikasi sosial (lapisan masyarakat), pembedaan
masyarakat secara vertikal. Ukuran yang bisa dipakai untuk mengklasifikasi
anggota masyarakat antara lain, ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan
ilmu pengetahuan. Ketika pola interaksi sosial serta sistem stratifikasi
masyarakat bergeser maka hukum Adat sebagai norma dasar yang lebih dekat kepada
masyarakat akan berubah juga.
Dalam
Interaksi Sosial dapat di bedakan atas 3 (tiga) yaitu : individu – individu ;
individu – kelompok ; dan kelompok – kelompok. Dalam hal ini, akan membahas
bagaimana interaksi antar kelompok di Jambi (kelompok – kelompok).
Interaksi
sosial sebagai suatu proses, tidak lepas dari faktor pendukung dan faktor
penghambat. Bentuk interaksi sosial yang berbeda tersebut, akan menghasilkan
sesuatu yang berbeda pula bagi pelaku interaksi baik individu atau perorangan
maupun kelompok.
Ada
dua hal yang dapat menghambat terjadinya interaksi sosial yang baik dan ideal
antar kelompok etnik, yaitu prasangka sosial (social prejudice) dan
diskriminasi (social discrimination).
Dalam
masyarakat Kelurahan Tambak Sari terdiri dari berbagai latar belakang agama,
sosial, dan adat istiadat. Perbedaan itu telah ada sejak mereka berada didaerah
masing masing. Ini berdampak pada corak hubungan interaksi sosial mereka
ditempat mereka yang baru. Perbedaan latar belakang antara anggota kelompok
tersebut menyebabkan adanya prasangka sosial anatr mereka, dan prasangka sosial
ini berdampak pada terciptanya jarak sosial dalam kehidupan mereka dengan antar
kelompok lainnya.
Sebagaimana
disinggung pada artikel bahwa prrasangka sosial adalah pemberian gambaran
tentang sifat – sifat atau watak dariu kelompok etnis tertentu oleh kelompok
etnis lainnya tanpa mengenal lebih dalam atau belum memperoleh informasi yang
utuh tentang anggota kelompok tersebut namun telah mempersepsikan sifat – sifat
atau watak kelompok itu.
Bagi
etnis yang mempunyai kedekatan budaya, maka prasangka sosial yang terjadi lebih
mengarah kepada prasangka positif dan jarak sosial yang dekan. Sebaliknya bagi
kelompok etnik yang memai corak budaya yang berbeda jauh dengan etnik lainnya,
maka di antara mereka terdapat prasangka sosial yang bercorak negatif dan jarak
sosial yang amat jauh. Namun demikian, meskipun adanya prasangka negatfdan
jarak sosial yang jauh antara mereka tetap dapat terjalin kerja sama terutama
dalam kegiatan bersifat sosial.
Jadi
dalam interaksi sosial terdapat hambatan – hambatannya dalam pelaksanaan.
Terutama dalam Interaksi Sosial antar kelompok, yang disebabkan oleh prasangka
dan diskriminasi dapat membuat jarak antar kelompok tersebut.
Anonim.
Hambatan – hambatan Proses Interaksi Sosial ...............http://www.masbied.com/search/hambatan-hambatan-proses-interaksi-...............sosial. Di Unduh 11 November
2011
Soekanto,
Soerjono. 2001. Sosiologi (Suatu Pengantar). Jakarta: Rajawali Press.
Sya’roni.
Interaksi Sosial Antar Kelompok Etnik di Kelurahan Tambak Sari ..............Kecamatan Jjambi
Selatan Kota Jambi. Di Unduh 11November 2011
http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/20/interaksi-sosial-antar-kelompok-etnik-di-kelura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar