Oleh :
Widi Sayanda
05101001027
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011/2012
SURVEI KEPUASAN
KONDISIN EKONOMI NASIONAL SEKARANG
Kondisi
ekonomi nasional mengalami fluktuasi, ini terjadi dalam periode September 2003 sampai dengan Septermber
2009. Dalam hal ini melihat indikator
kemiskinan dan pengangguran, data dilihat dari jumlah pengangguran dalam
periode 2004 sampai dengan 2009.
Fakta
menunjukkan pada tahun 2004 jumlah pengangguran berada pada 9,86 persen,
terjadi penurunan jumlah pengangguran pada tahun 2009 menjadi 9,86 persen. Secara absolut jumlah pengangguran pada tahun
2004 adalah 10,25 juta orang, menjadi 9,26 juta orang pada tahun 2009. Tidak
hanya dilihat dari jumlah pengangguran. Penilaian publik dibidang pendidikan
dan kesehatan secara umum juga makin positif. Sosialisai program sekolah gratis untuk pedidikan dasar
9 tahun dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dll, jamkesmas membuat penilaian
publik terhadap pemerintah di dua bidang tersebut mengalami peningkatan.
Penilaian
publik terhadap kepuasan kondisi ekonomi nasional. Penilaian pada periode
September 2004 sampai dengan September 2009 mengatakan lebih buruk mengalami
penurunan. Penilaian kinerja pemerintah paling tinggi adalah pada periode
Desember 2005 dan Juni 2008, masing – masing 53% dan 58% ini meru pakan periode
dimana dimasa sulitnya ekonomi dan
terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi penilaian publik
buruk terhadap kinerja pemerintah. Kemudian penilaian tersebut yang paling
rendah adalah 16% pada periode Juni 2009, hal ini disebabkan oleh beberapa
program – program pemerintah yang berpihak pada pengentasan kemiskinan. Seperti
pengurangan pengangguran, sekolah gratis, dan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(JAMKESMAS).
Penilaian
publik yang puas terhadap kinerja pemerintah mengatakan lebih baik, mengalami
sedikit fluktuasi pada periode September 2003 sampai Juni 2007. Namun setelah
periode tersebut mengalami kenaikan sampai periode September 2009 yang juga
merupakan periode dengan kepuasan yang tertinggi, sebanyak 56% masyarakat puas
terhadapa kinerja pemerinta. Pada periode September 2003 sampai Juni 2007 yang
berubah sedikit karena belum tersentuhnya program – program pemerintah yang
berpihak pada masyarakat. Namun pada periode kenaikan sampai periode September
2009 masyarakat menikmati program – program pemerintah, sehingga masyarakat
puas terhadap kinerja pemerintah.
Penilaian
kinerja pemerintah yang menganggap sama hanya berkisaran 15% - 36% , mereka
tidak terpengaruh terhadap program – program pemerintah. Mereka menganggap
program tersebut sama saja, dan tidak berpengaruh apa – apa dalam kehidupannya.
Sedangkan
penilaian kinerja pemerintah terdapat responden yang tidak tahu terhadap
kepuasan ekonomi nasional. Hanya sebagian kecil yang tidak tahu, antara 0%
-10%. Mereka tidak terlalu memperhatikan kinerja pemerintah dan ekonomi
nasional.
Jadi,
dalam penilaian publik terhadap kinerja pemerintah yang mengatakan puas atau
lebih baik terletak pada periode September 2009. Pada periode tersebut
masyarakat menilai lebih baik sebanyak 56%, menilai sama sebanyak 26%, dan lebih
buruk sebanyak 16%. Kemudian penilaian kinerja pemerintahan paling buruk adalah
pada periode Juni 2008 dengan 58% yang menilai lebih buruk,sedangkan yang
menilai lebih baik 17% dan penilaian sama sebanyak 21%. Penilaian kinerja
paling buruk disebabkan adanya kenaikan harga BBM yang mebuat ekonomi
masyarakat semakin sulit ekonomi, penilaian lebih baik didukung oleh pemerintah
yang mengeluarkan program – program yang pro
rakyat.
Sumber : http://www.lsi.or.id/
diakses 26 November 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar